Sudah.., sudah ku katakan (sudah ku katakan)
Sudah.., sudah ku jelaskan (sudah ku jelaskan)
Dari dahulu aku memang suka jalan ini
Tak perlu kau tanyakan lagi mau kemana
Segala problema, juga resikonya kan kuhadapi
Jangan rayu lagi untuk mencoba jalan yang lain
This is my way.. (This is my way)
I love my way.. (I love my way)
This is my way.. (This is my way)
I love my way.. (I love my way)
Dari dahulu aku memang suka jalan ini
Tak perlu kau tanyakan lagi mau kemana
Segala problema, juga resikonya kan kuhadapi
Jangan rayu lagi untuk mencoba jalan yang lain
This is my way.. (This is my way)
I love my way.. (I love my way)
This is my way.. (This is my way)
I love my way.. (I love my way)
Sudah.. (This is my way)
Sudah ku katakan (sudah ku katakan)
Sudah.. (This is my way)
Sudah.. (sudah ku jelaskan)
Sudah ku jelaskan (sudah ku jelaskan)
This is my way.. (this is my way)
I love my way (I love my way)
This is my way.. (this is my way)
I love my way (I love my way)
Barusan aku Download lagu Reggae dari Tony Q Rastafara ini. Ternyata, di kala hati sedang gundah gulana mengenai jalan hidup yang sedang kutempuh, Legenda Reggae Indonesia itu menghibur lara, dan memberi seutas jawab yang membesarkan hati. Bayangkan, Reggae adalah jenis musik yang asing di telinga masyarakat Indinesia, tapi (barangkali) Tony Q tetap menempuh jalur aliran musik yang demikian, karena ia sadar, bahwa ia mencintai jalan hidup, jalur musik yang sangat ia cintai. Hingga ia mengatakan: "Dari dahulu aku memang suka jalan ini. Tak perlu kau tanyakan lagi mau kemana. Segala problema, juga resikonya kan kuhadapi.Jangan rayu lagi untuk mencoba jalan yang lain. Akh! Inspiring banget deh!
Setiap manusia mempunyai jalan hidup yang ia pilih masing-masing. Jalan hidup itu adalah jalan yang terbaik yang paling mungkin untuk mengekspresikan identitas diri dari seorang manusia. Jalan hidup terbaik untuk menyatakan eksistensi Das Sein di tengah dunianya. Bagiku, aku sudah memilih sebuah jalan, jalan yang berat, jalan yang terlampau berbeda dengan dunia. Jalan itu adalah jalan dari Yesus orang Nazaret. Menjadi pengikut Yesus, yang aku akui sebagai Tuhan dan Juruselamat, adalah pilihan yang telah aku tentukan, dan aku tidak mau ragu lagi dengan jalan ini. ya, I Love My Way Jalan ini, sebagaimana dalam notes sebelumnya, adalah jalan yang berupaya untuk mengupayakan satu hal: adanya Transformasi Kehidupan!. Adanya perbaikan hidup umat manusia. Adanya pertobatan, yakni kembalinya manusia ke wajah Allah. Kembalinya manusia dari sikap-sikap individualis, sikap egoistis, sikap yang mengisap manusia yang lain, dan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, menuju sikap hidup yang berlandaskan kepada kasih, egaliterian, keadilan dan kebenaran. Sungguh! This is My Way!
Jadi, adakah diantara pembaca yang sedang kebingungan bagaimana menempuh hidup di dunia, dengan tangan terbuka aku mengundang kalian untuk bersama-sama dengan aku, menempuh jalan hidup yang berlandaskan praksis Yesus dari Nazaret! Jalan yang (menurutku) terbaik demi masa depan dunia!
Dan, jika ada pembaca yang bersama-sama dengan aku, menempuh jalan yang sama, mari kita tak perlu ragu lagi dengan jalan yang kita pilih. Jalan hidup yang berlandaskan praksis dan prinsip etis transformatif Yesus dari Nazaret. Mari mengingat Rasul Paulus yang tak pernah ragu akan panggilan hidupnya mengikut Yesus dari Nazaret. Bayangkan ketika ia hendak pergi ke Yerusalem, dimana ia terancam nyawanya oleh musuh-musuhnya, namun dengan tegas Rasul Paulus mengatakan:
"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah" KPR 20:24.
Ya, sebagaimana Rasul Paulus yang terus menghidupi Jalan Yesus Kristus, mari bersama-sama menegakkan hati untuk terus bertekun di dalam panggilan. Panggilan untuk mentransformasi dunia!
Ada banyak godaan untuk berpaling dari jalan ini. Tapi, jika kita, yang mencintai jalan ini, yang mencintai Yesus yang adalah Tuhan kita (sebagaimana lagu Tony Q di atas), tak perlu kita ragu, tak perlu kita goyah, resiko apa pun, akan kita tempuh! pengorbanan apa pun, akan kita lakukan. Semuanya demi jalan yang kita lalui, dan yang kita pillih, jalan yang kita cintai. The Way of Jesus Christ -The Crucified God-.
So, Let's sing the song: This is My Way! I Love My Way!
A major new article on the Distigmai in Codex Vaticanus
-
Just in time for Christmas:
Nehemia Gordon, Patrick Andrist, Oliver Hahn, Pavlos D. Vasileiadis, Nelson
Calvillo, and
Ira Rabin, ‘Did the Original Scri...
4 days ago
No comments:
Post a Comment