Sering kudapati diriku lelah berlari di dalam komunitas ini.
Betapa mereka adalah kumpulan-kumpulan kenaifan yang hanya menyenangkan diri.
Menuntut aku untuk jadi seperti mereka.
Jika tidak, maka aku diharuskan pergi, menyingkir dan tertindas.
Sering kudapati diriku sepi menyendiri tak berteman dan tak bersahabat.
Tiada seorang pun mengerti betap rindunya hati untuk menggapai kebenaran.
Mereka cuma mampu menuduh aku sesat! bidat! miring! dan gila.
Aku kesal, sungguh teramat kesal, karena bukan logika dan otak yang mereka pakai
Namun, hegemoni ideologi yang mencoba mengakuisisi segala pemikiran kreatif,
Yang hanya mencoba untuk memperbaiki hidup.
Tidakkah mereka naif??
Aku lelah,
Aku menangis dalam kepedihan dan sepinya diri.
Menanti yang Ilahi datang dan menguatkan hati.
Jika lelah, aku hanya mampu berhenti, dan memandang salib Kristus yang mulia itu
agar Ia, menguatkan aku kembali.
3 comments:
Semangat bro, jangan lelah untk kbenaran.
Tidak akan sia-2. Tentunya sambil trus mengintropeksi diri.
Gbu
Tdi itu by fong
bersukacitalah kawan, karena memang demikianlah jalan hidup seorang revolusioner dan transformator kehidupan! Seperti kata Yesus dari Nazareth, berbahagialah! Karena demikian juga telah diperlakukan nabi-nabi yang sebelum kamu!
Post a Comment