adakah aku masih mencari?
adakah aku masih terus berlari?
untuk menggapai apa yang sebenarnya ak pun tak pernah begitu mengerti apa yang aku inginkan?
ketika kehidupan tak berarti bagi kehidupan yang lain, ketika kehidupan hanya satu egoisme tanpa henti. yang mengorientasikan diri kepada yang semu semata. ketika hidup hanyalah satu perjalanan tanpa mencoba mengartikannya kepada kehdupan itu sendiri, ketika segala sesuatu hanyalah rutinitas dan tradisi, yang merupakan satu hal yang dipakai untuk membuat waktu seolah berlalu dan melarikan diri dari alam kehidupan.
adakah aku masih ingin kehidupan?
adakah aku masih menginginkan ujung dunia?
padahal aku haya perlu diam, tak perlu berlari, hanya berkontemplasi dan melihat kedalaman diri, dan mengikuti keberadaan serta eksistensi alamiah, mencoba menjadi fatalistik dan tak perlu tomantik..
aku belum tahu, mungkin masih butuh waktu lama untuk tahu..
namun aku akan mencoba untuk mencari tahu,
dimanakah dan bagaimanakah kehidupanku layak disebut kehidupan oleh Sang Kehidupan???
A major new article on the Distigmai in Codex Vaticanus
-
Just in time for Christmas:
Nehemia Gordon, Patrick Andrist, Oliver Hahn, Pavlos D. Vasileiadis, Nelson
Calvillo, and
Ira Rabin, ‘Did the Original Scri...
4 days ago
No comments:
Post a Comment